Jakarta, - Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh merupakan salah satu kabupaten yang bersejarah, karena pernah ditetapkan sebagai ibukota Republik Indonesia kedua pada tanggal 18 Juni 1948, tepat pada saat Agresi Militer Belanda II (1947-1948).
Dimana akibat penetapan ini, PDRI yang semula menetap di Kota Bukittinggi berpindah lokasi ke Kabupaten Bireuen (a.k.a. Kota Juang).
Menurut Ketua Umum Pejuang Milenial Prabowo, Zainnudin Arsyad, Nasionalisme masyarakat Bireuen sudah tidak dapat diragukan lagi, kontribusi yang sudah tercatat dalam sejarah dalam memperjuang kemerdekaan indonesia dalam bidang pendidikan agama, sekolah agama tingkat tsanawiyah berkembang pesat sejak tahun 1930-an.
Tercatat pada tahun 1929 berdiri pula Pendidikan Al Muslim, dimana saat masa revolusi kemerdekaan, di Bireuen tercatat adanya satu-satunya sekolah kader perwira untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin militer pada awal kemerdekaan, ketika Indonesia masih dalam keadaan bahaya akibat Agresi Militer Belanda I dan II.
”Dunia Pendidikan dan Agama Islam telah memberikan sumbangan yang besar bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, terutama pada masa awal kemerdekaan, sehingga Bireuen dikenal sebagai ”Kota Juang”, katanya ujar Zainuddin Arsyad Jum’at (20/09/24).
”Dari Kota Juang ini kita akan membangun Indonesia Emas 2045 dengan cara mempersiapkan Sumber Daya Manusia, dan saya melihat sosok Husaini M Amin yang maju bersama Husaini Franco akan menjadikan Bireuen Lebih baik pastinya" Tegas Zainuddin Arsyad.
Editor : T Dani
Artikel Terkait