Banda Aceh - Tim Pemenangan Mualem-Dek Fadh melakukan pertemuan dan membahas kerjasama ekonomi dengan Perwakilan Pemerintah Jepang, Kamis (12/12/2024).
Pertemuan tersebut berlangsung di Banda Aceh dan dihadiri oleh Ketua Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Kamaruddin Abubakar dan Konsulat Jenderal Jepang di Medan, Takonai Susumu.
“Ada banyak hal yang dapat kita jalin kerja sama dengan Jepang,” kata Kamaruddin Abubakar.
Menurut Kamaruddin, Jepang dan Aceh memiliki hubungan kerjasama yang baik di masa lalu. Hal ini dapat kembali terjalin di masa pemerintahan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Muzakir Manaf dan Fadhlullah.
Kamaruddin menyebut pembahasan kerjasama ekonomi tersebut meliputi pemenuhan tenaga kerja masyarakat Aceh di Jepang, pembangunan pelabuhan di Sabang serta impor teknologi dari Jepang ke Aceh.
“Program-program ini untuk meningkatkan kualitas pekerja dan peluang putra-putri Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Jepang di Medan, Takonai Susumu menyebut Aceh dan Jepang memiliki ikatan emosional yang kuat, terutama hubungan usai tragedi gempa dan tsunami yang pernah melanda Aceh pada tahun 2004 silam.
“Maka sangat wajar bagi kami untuk meningkatkan kerjasama khususnya di bawah pimpinan gubernur yang baru,” kata Takonai.
Takonai secara khusus juga menyampaikan ucapan selamat kepada Muzakir Manaf dan Fadhlullah yang telah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih pada Pilkada 2024.
Menurutnya sejumlah proyek kerjasama Jepang dan Aceh pun telah dibangun untuk meningkatkan komitmen tersebut. Diantaranya proyek pembangunan pelabuhan perikanan di Sabang dan pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Takengon.
“Saya kira mudah-mudahan tahun depan sudah selesai,” tutur Takonai.
Selain itu, Takonai juga berharap adanya peningkatan ekspor komoditi-komoditi Aceh seperti sawit, ikan tuna kopi, dan lainnya ke Jepang dengan kerjasama ini.
Terakhir, pihaknya juga menyampaikan penerimaan tenaga kerja masyarakat Indonesia dan Aceh sangat dibutuhkan oleh perusahaan di Jepang mengingat penduduk lansia yang semakin meningkat dan usia produktif di Jepang kian turun setiap tahun.
“Banyak perusahaan Jepang yang ingin dan membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia dan dari Aceh. Saya ingin tenaga kerja dari Aech ke Jepang menjadi meningkat,” pungkas Takonai.
Editor : Didik Ardiansyah
Artikel Terkait