Tabuhan Rapai Pase Menjadi Salah Satu Kekayaan Budaya Aceh Yang Ikut di Tampilkan Dalam Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh Ke 8 (Foto: dani syah/ inews.id)
Zaman dahulu, pembagian rempah Aceh kepada negara luar dilakukan secara barter. Misalnya Aceh memberikan rempah, sedangkan mereka menukarnya dengan perlengkapan makan, pedang, senjata, meriam, dan alat-alat pertahanan lainnya" ujarnya.
Dengan banyak fakta sejarah yang menyebutkan bahwa Aceh sangat terkenal dengan rempah, menjadi ikon pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh ke 8 yajg dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 12 November 2023 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh dengan Tagline "Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia”.
Pekan Kebudayaan Aceh yang dihelat ini menjadi ajang promosi keistimewaan Aceh kepada daerah lain dan dunia, bahwa Aceh memiliki sejarah panjang tentang keistimewaan Aceh sebagai penghasil rempah yang sangat istimewa.sehingga orang-orang Eropa yang datang ke Aceh untuk berburu rempah.
Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh yang dibuka oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki pada sabtu malam dihadiri oleh ribuan masyarakat Aceh ditandai dengan penumbukan rempah di leusoeng kayee.
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menyampaikan, PKA merupakan panggung yang menampilkan dinamika perpolitikan, sosial, budaya, dan pemerintahan Aceh yang terekam sejak pelaksanaan perdana tahun 1958.
Ditambahkan oleh Marzuki, PKA juga merupakan buah pemikiran dan perjuangan orang-orang tua dulu yang memberikan teladan dalam merajut, merawat, dan menjaga perdamaian melalui pelestarian serta pemajuan kebudayaan, khususnya peradaban atau tamadun islami di Bumi Serambi Mekkah.
"Sejak 1958 PKA menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam melindungi, membina, mengembangkan, dan memanfaatkan sisi baik kebudayaan.
Editor : T Dani
Artikel Terkait