Banda Aceh, Kutaraja.inews.id - 150 atlet bersiap mengikuti Aceh International Orienteering (AIO) yang akan dilaksanakan di Sabang, pada 6-8 September 2024.
Ketua Federasi Orientering Nasional Indonesia (FONI) Aceh, Abdul Mukti SE, MBA, menyebutkan, sejak hari rabu para atlet mulai berdatangan. Mereka berasal dari sejumlah negara, seperti Amerika, Malaysia, Thailand, Philippines, Gambia, Libia dan India. Sementara atlet yang berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia, akan tiba di Banda Aceh pada kamis 5-6 September 2023.
Seluruh atlet lokal, nasional dan Internasional akan berangkat menuju ke Sabang pada jumat pagi sekitar jam 10.00 Wib, yang selanjutnya dengan menggunakan kapal Feri ASDP menuju Balohan Sabang, “Jelas Mukti
Menurut Ketua FONI Aceh, Event Aceh International Orienteering (AIO) adalah event perdana yang digelar di Aceh untuk olahraga Orienteering. Dijadikannya Sabang sebagai lokasi kegiatan, dikarenakan Sabang merupakan ikon Wisata Bahari untuk provinsi Aceh. Jadi selain mengembangkan Olahraga Orienteering, kita punya misi untuk mempublikasikan sejumlah objek wisata yang ada disabang, sekaligus meningkatkan denyut perekonomian masyarakat sekitar, Kata Abdul Mukti.
Menurut Abdul Mukti, Orienteering adalah salah satu olahraga yang mengkombinasikan antara kemampuan fisik dan dan keterampilan navigasi pada medan yang diperlombakan dimana keunikan Orienteering yang menjadi ciri khas olahraga ini adalah mencari dan menemukan rute terbaik dalam melintasi suatu medan atau daerah yang tak dikenali dengan waktu secepat mungkin.
"Dalam melintasi medan atau daerah, para peserta dibekali peta sebagai media untuk menemukan case (kasus atau titik point) dan kompas sebagai alat pandu arah. Peserta juga dipasangkan alat yang disebut SI Card (Sport Identity Card) sebagai alat cek point,"Jelas Abdul Mukti.
Olahraga asal Swedia ini dulunya digunakan di kalangan militer sebagai sebuah metode latihan dengan menggunakan peta dan kompas. Di Indonesia, olahraga ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1980, namun di Aceh olahraga ini baru mulai dikembangkan oleh FONI Aceh sejak beberapa tahun terakhir.
Akan ada 12 kelas yang nanntinya akan diikuti oleh 150 peserta AIO, baik pria maupun wanita. Mereka berasal dari Atlet Orientering lokal Aceh yang merupakan perwakilan Pengcab FONI Kabupaten/Kota di Aceh, kelompok atau club lari, kelompok pecinta alam dan kalangan umum. Sementara atlet nasional juga berasal dari perwakilan FONI Provinsi dan club pelari nasional. Untuk atlet Internasional, mereka kebanyakan adalah Orienteers (sebutan pelari orientering), berasal dari club profesional dari sejumlah negara, yang ada di 3 benua, yaitu Amerika, Afrika dan Asia.
Para atlet ini tidak dikenakan registrasi alias gratis pendaftaran dan akomodasi. Mereka akan Memperebutkan total hadiah 100 juta rupiah sekaligus mendali untuk masing-masing kelas yang diperlombakan.
Untuk sistem perlombaan, AIO akan menggunakan Rules Of IOF (International Orienteering Federation) dan akan diawasi oleh Adviser Profesional dari Jakarta.
Selama dua hari para atlet akan mengikuti 2 jenis perlombaan, yaitu middle class dan sprint class. Kedua jenis perlombaan tersebut akan mengambil rute yang berbeda, dan pastinya akan melewati sejumlah objek wisata yang ada di Kota Sabang. Rute tersebut tentunya akan sangat menantang dan memicu andrenalin para orienteers yang akan mengikuti Aceh International Orientering (AIO).
Event ini diharapkan dapat menjadi agenda Orienteering International, dan dapat digelar setahun sekali di Aceh, serta Promosi perhelatan PON XXI Aceh Sumut yang Akan dimulai Pada 9 September Besok, jelas Abdul Mukti.
Editor : T Dani
Artikel Terkait