Ribuan Jamaah Tumpah Ruah Mengikuti Haul Akbar Tengku Di Anjong ke 248

dani syah
Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf Ketua Rabithah Alawiyah memimpin Haul Akbar Tengku Di Anjong ke 248 di Banda Aceh Minggu Malam (11 Juni 2023). (foto: istimewa)

BANDA ACEH, iNewsKutaraja.id - Ribuan Jamaah dari berbagai penjuru Aceh dan sekitarnya, Minggu malam (11 Juni 2023), beramai-ramai mengunjungi kawasan Masjid Tengku Dianjong Desa Peulanggahan, Kecamatan Kuta Raja, Kota Banda Aceh untuk mengikuti haul Tengku Dianjong.

Tengku Dianjong merupakan ulama karimastik yang meninggal dan dimakamkan di Desa Peulanggahan Kota Banda Aceh disamping masjid yang dibangun dengan arsitektur khas pada tahun 1769 Masehi.

Ulama yang memiliki dikenal sebagai pendidik dan waliyullah bernama lengkap Al Habib Abu Bakar Bin Husain Bin Umar yang merupakan keturunan dari Nabiyullah Muhammad Rusullillah, Lahir di Tarim Hadramaut diantara tahun 1130 sampai 1140 Hijriah berdasarkan data kelahiran Habib Abdurahmaj Bin Mustafa Al Jufri yang lahir pada 1137 Hijriah (sumber Wikipedia)

Catatan yang dirangkum oleh Kutaraja.inews.id menyebutkan bahwa Tengku Diandong (Al Habib Abu Bakar Bin Husain Bin Umar) bersama dengan Habib Abdurahman Bin Mustafa Alidrus dan Habib Syaikh Bin Muhammad Al Jufri berjanji mengamalkan kitab Bidayatul Hidayah di Madinatul Munawarah.

Diperkirakan Tengku Dianjong mulai berdakwah ke Aceh antara tahun 1158 Hijriah sampai dengan 1160 Hijriah paruh kedua pada Masa Pemerintahan Sultan Alaudin Johan Syah (1735-1760) dan ini juga bersamaa dengan kedatangan Habib Abdurahman Bin Mustafa Alidrus ke Mesir pada tahun 1158 Hijriah dan Habib Syaikh yang tiba di Kota Kalikut, Malabar India pada tahun 1746 Hijriah setelah beberapa tahun usai melaksanakan haji dan ziarah ke Haramain.
 

Sejarah Nama Tengku Di Anjong

Teungku Di Anjong adalah seorang ulama besar yang hidup pada masa kerajaan Aceh Sultan Alauddin Mahmud Syah dan Penobatan nama Teungku Di Anjong yang dianugerahkan dengan ungkapan Teungku yang “dianjong” yang berarti disanjung atau dimuliakan.

Dalam versi lain juga dikatakan bahwa gelar Teungku Di Anjong diberikan karena ulama ini  banyak menghabiskan ibadah dengan shalat, berzikir, shalawat dan membaca ratib di anjungan masjid yang bertingkat tiga. Beliau dikenal sebagai ulama tasawuf,  juga  berperan sebagai ulama fikih dan telah membimbing manasik haji bagi calon-calon jamaah baik dari dalam wilayah kesultanan Aceh, Sumatera,  Pulau Jawa, bahkan juga jamaah dari Semenanjung Malaya yang akan menunaikan ibadah haji melalui Aceh.

Dalam kesempatan Haul Akbar ini, Habib Taufiq dari Ketua Rabithah Alawiyah memberikan wasiat kepada para jamaah dan menjelaskan keberkahan yang didapat oleh Masyarakat Aceh dengan adanya Tengku Di Anjong "betapa besarnya keberkahan yang didapat oleh masyarakat Aceh karena beliau datang khusus ke Aceh dari tanah kelahiran dan membantu menyebarkan kebaikan di Aceh oleh beliau pada waktu itu tanpa mengerti seperti apa Aceh demi keberkatan orang Aceh dan beliau tidak memiliki keturunan dan hanya meninggalkan kitab dan masjid yang dibangun untuk umat Aceh" ujar Habib Taufiq.

Dalam kesempatan Haul Akbar Tengku Dianjong Habib Abdul Haris Alaydrus Pemimpin Majelis An-Nur yang ikut mengajak masyarakat Aceh untuk meneladani peran Tengku Dianjong dalam mengajar mengaji kepada murid-muridnya dan mengajarkan manasik haji kepada seluruh jamaah dari nusantara dan semenanjung Malaya.

"Peran dan keilmuan Tengku Di Anjong sangat besar dan Haul ini menjadi bukti kecintaan kita kepada Ulama yang sudah berbuat kebaikan kepada masyarakat Aceh pada saat itu dan hingga kini masih diteladani" ujar Habib Abdul Haris Alaydrus yang sekaligus menjadi ketua Panita Haul Akbar Tengku Di Anjong.



Editor : T Dani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network