SUKABUMI, iNewsKutaraja.id - 3 Pesan Suara (Voice Note) melalui aplikasi Whatsapp (Wa) menjadi kunci terungkapnya kasus pembunuhan puluhan korban penggandaan uang yang diracun oleh dukun Mbah Slamet di Banjarnegara. Isi dari pesan suara itu diperdengarkan anak korban, GE (15), kepada iNews.id di kediamannya, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Selasa (4/4/2023).
Ada tiga pesan suara yang dikirim Paryanto (53) kepada anaknya yang diduga direkam dalam keadaan lemas setelah mengonsumsi minuman ringan dalam kemasan. Minuman itu sudah dicampur dengan obat tidur dan potasium.
Dalam pesan itu, korban yang mulai curiga kepada pelaku meminta GE membawa aparat ke lokasi yang dikirimkan.
“Takut ayah mati ini shareloc Pak Slamet. Misal ayah enggak ada kabar sampai hari Minggu (26/3/2023), langsung saja ke lokasi bersama aparat ya,” ujar Paryanto dalam pesan suara tersebut.
Pada pesan suara yang kedua, Paryanto menerangkan lokasi dirinya yang berada di sekitar rumah Mbah Slamet. Namun, Paryanto memberikan informasi itu dengan lemah dan hati-hati seperti tidak ingin terdengar oleh pelaku.
Selanjutnya, dalam pesan suara ketiga, korban merasa ketakutan berada di tengah hutan dengan setengah sadar. Diduga, korban mulai merasakan reaksi racun di tubuhnya.
“Ini waspada saja takutnya ayah kan namanya nggak punya teman, nggak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, pokoknya ayah agak sedikit ngeri, apalagi tadi di hutan, ayah nggak sadar, bawaannya ngantuk mulu,” ujar Paryanto dalam pesannya.
Anak korban, GE (15), langsung bertolak ke Banjarnegara bersama sejumlah keluarganya setelah menerima pesan tersebut. Dia tak menunggu hingga Minggu (26/3/2023) seperti yang diminta sang ayah.
"Setelah mendapatkan pesan suara itu, saya beserta keluarga langsung ke Banjarnegara tidak menunggu hingga hari Minggu karena merasa khawatir keadaan ayah," ujar GE.
Editor : T Dani
Artikel Terkait