BANDA ACEH, iNewsKutaraja.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Iskandar Al Farlaky menegaskan, Aceh bukanlah tempat transit imigran asal Myanmar etnis Rohingya. Pasalnya, mereka kerap singgah di provinsi itu.
“Kami tegaskan, Aceh ini jangan jadikan tempat transit Rohingya,” kata Iskandar, Senin, 27 Maret 2023.
Iskandar menambahkan, menurutnya imigran Rohingya diduga hanya mencari celah untuk bisa mendarat di Aceh. Namun tujuan akhirnya ke Malaysia.
“Salah satu daratan yang bisa mereka darati adalah Thailand, namun ditolak. Sehingga memilih jalur yang aman yaitu Indonesia, khususnya Aceh,” tuturnya.
Lanjut Iskandar, untuk sementara Pemerintah Aceh memberikan tempat penampungan kepada etnis Rohingya, namun selanjutnya Iskandar meminta mereka ditampung ke penampungan pemerintah.
“Aceh tidak memiliki penampungan pengungsi luar negeri, sehingga untuk selanjutnya mereka harus dibawa ke penampungan pemerintah di Pekanbaru,” tuturnya.
Sambung Iskandar, pihaknya sudah menghubungi Ketua Satuan Tugas (Satgas) penanganan pengungsi luar negeri, terkait evakuasi imigran tersebut.
“Satgas mengatakan, imigran Rohingya yang selama ini ditampung di Aceh akan dievakuasi ke Pekanbaru,” ungkapnya.
Disinggung terkait penanganan hukum dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda Aceh.
“Ini kita dorong agar dilakukan upaya penegakan hukum sebagai efek jera, karena konsentrasi etnis Rohingya di Aceh memang tidak boleh dipusatkan secara terpencar, karena memudahkan mereka untuk melarikan diri,” pungkasnya.
Editor : Khairol Azmi.AR
Artikel Terkait
