BANDA ACEH, iNewsKutaraja.id – Bagi Masyarakat yang sedang mengunjungi Pekan Kebudayaan Aceh di Taman Ratu Safiatuddin bisa mampir ke 2 Stand Organisasi Wartawan yang dibuka secara khusus untuk memberikan edukasi yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) kepada masyarakat terkait kinerja para peliput atau wartawan dilapangan.
Stand yang berdiri sejak malam pembukaan selalu diisi oleh penjaga yang berasal dari berbagai Media baik elektronik dan cetak serta media online.
Beragam peralatan, seperti Kamera Video, dan Foto dan Alat Kinerja Wartawan lainnya di sediakan di Lokasi stand yang dijaga oleh para Jurnalis atau Wartawan yang memiliki sertifikasi Profesi Meliput dilapangan.
Menurut Ketua IJTI, Munir Noer Stand Organisasi ini hadir di Pekan Kebudayaan Sebagai bentuk kepedulian Para Jurnalist di Aceh untuk menyukseskan Perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh yang setiap 4 Tahun Sekali dilaksanakan.
"Kita hadir dan memberikan edukasi kepada Masyarakat Bagaimana kinerja kami dalam mengolah informasi hingga bisa menjadi sebuah berita yang diterima dimasyarakat" ujar Munir Noer.
Hadirnya Kedua Stand dari Organisasi Wartawan ini sebagai bentuk upaya memperkenalan seperti apa kinerja Wartawan sehari-hari, Tidak hanya memberikan edukasi kepada para pengunjung yang datang ke lokasi Pekan Kebudayaan Aceh, dua organisasi Wartawan ini juga menggalang donasi kemanusiaan dengan menggaet Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Wilayah Aceh sebagai Mitra penyalur bantuan yang nantinya terkumpul.
Dan aksi ini menarik perhatian dari Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal dengan memasukkan bantuannya ke kotak amal yang telah disediakan.
Setelah Almuniza, selanjutnya secara berturut-turut donasi juga diberikan oleh Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, Penasihat IJTI Aceh Didik Ardiansyah, dan Penasihat PWI Aceh Bustamam Ali.
“Pemerintah Aceh sebagaimana ditegaskan oleh Pak Pj Gubernur sangat peduli dengan nasib saudara-saudara kita di Palestina. Kita akan tetap mendukung setiap upaya untuk meringankan penderitaan mereka,” kata Almuniza.
Ditegaskan Almuniza, berbagai bentuk dukungan untuk kelancaran aksi penggalangan bantuan kemanusiaan yang dilakukan berbagai pihak termasuk yang digerakkan oleh PWI, IJTI, MER-C Indonesia.
“Kita akan terus berkoordinasi untuk maksimalnya upaya penggalangan bantuan. Silakan manfaatkan setiap ruang yang ada di arena PKA-8 ini dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin berdonasi. Insya Allah kita dukung dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan,” kata Almuniza didampingi sejumlah staf dan unsur Panitia PKA-8.
Libatkan Mahasiswa Unida
Terkait aksi penggalangan dana untuk Palestina tersebut, Bustamam Ali yang juga merupakan Wakil Rektor III Universitas Iskandar Muda (Unida) ikut menggerakkan mahasiswanya untuk berpartisipasi.
“Di Unida kami punya relawan tanggap bencana yang selalu siap untuk digerakkan,” kata Bustamam setelah menghubungi koordinatornya, Yulindawati.
Menurut Ketua PWI Aceh, Posko Aceh Peduli Palestina yang akan melibatkan mahasiswa Unida didirikan di kawasan Taman Kota Simpang Tiga, Banda Aceh.
Untuk pendirian posko, menurut Nasir didukung oleh beberapa instansi di jajaran Pemko Kota Banda Aceh seperti BPBD, Dinas Sosial, dan Satpol PP dan WH.
Penggalangan bantuan kemanusiaan untuk Palestina, menurut Nasir Nurdin didampingi Ketua IJTI Aceh, Munir Noer juga dibuka melalui Rekening Aceh Peduli Palestina di Bank Aceh.
“Nomor rekeningnya akan segera kita umumkan, karena sedang berproses,” kata Nasir yang juga didampingi Koordinator MER-C Indonesia Wilayah Aceh, Ira Hadiati.
Sementara itu Koordinator Relawan Tanggap Bencana Unida, Yulindawi menjelaskan, posko di Simpang Tiga akan menjadi titik kumpul dan koordinasi tim sebelum bergerak ke berbagai titik penggalangan.
“Ada sekitar 50 mahasiswa yang akan kita turunkan pada aksi ini. Kita akan menyebar ke berbagai titik termasuk ke arena PKA-8 di Taman Ratu Safiatuddin dan Expo UMKM di Blangpadang. Kami berharap dukungan masyarakat,” kata Yulindawati.
Editor : T Dani