Sejarah Nama Tengku Di Anjong
Teungku Di Anjong adalah seorang ulama besar yang hidup pada masa kerajaan Aceh Sultan Alauddin Mahmud Syah dan Penobatan nama Teungku Di Anjong yang dianugerahkan dengan ungkapan Teungku yang “dianjong” yang berarti disanjung atau dimuliakan.
Dalam versi lain juga dikatakan bahwa gelar Teungku Di Anjong diberikan karena ulama ini banyak menghabiskan ibadah dengan shalat, berzikir, shalawat dan membaca ratib di anjungan masjid yang bertingkat tiga. Beliau dikenal sebagai ulama tasawuf, juga berperan sebagai ulama fikih dan telah membimbing manasik haji bagi calon-calon jamaah baik dari dalam wilayah kesultanan Aceh, Sumatera, Pulau Jawa, bahkan juga jamaah dari Semenanjung Malaya yang akan menunaikan ibadah haji melalui Aceh.
Dalam kesempatan Haul Akbar ini, Habib Taufiq dari Ketua Rabithah Alawiyah memberikan wasiat kepada para jamaah dan menjelaskan keberkahan yang didapat oleh Masyarakat Aceh dengan adanya Tengku Di Anjong "betapa besarnya keberkahan yang didapat oleh masyarakat Aceh karena beliau datang khusus ke Aceh dari tanah kelahiran dan membantu menyebarkan kebaikan di Aceh oleh beliau pada waktu itu tanpa mengerti seperti apa Aceh demi keberkatan orang Aceh dan beliau tidak memiliki keturunan dan hanya meninggalkan kitab dan masjid yang dibangun untuk umat Aceh" ujar Habib Taufiq.
Dalam kesempatan Haul Akbar Tengku Dianjong Habib Abdul Haris Alaydrus Pemimpin Majelis An-Nur yang ikut mengajak masyarakat Aceh untuk meneladani peran Tengku Dianjong dalam mengajar mengaji kepada murid-muridnya dan mengajarkan manasik haji kepada seluruh jamaah dari nusantara dan semenanjung Malaya.
"Peran dan keilmuan Tengku Di Anjong sangat besar dan Haul ini menjadi bukti kecintaan kita kepada Ulama yang sudah berbuat kebaikan kepada masyarakat Aceh pada saat itu dan hingga kini masih diteladani" ujar Habib Abdul Haris Alaydrus yang sekaligus menjadi ketua Panita Haul Akbar Tengku Di Anjong.
Editor : T Dani