get app
inews
Aa Read Next : Prabowo Dan Barenhi

Sejumlah Tokoh Nasional Mendorong Kemajuan Rempah Dan Herbal Yang Ada Di Indonesia Melalui BARENHI

Senin, 08 Juli 2024 | 16:22 WIB
header img
Sejumlah Tokoh Nasional Mendorong Terbentuknya Badan Rempah Dan Herbal Indonesia (BARENHI) Untuk Menjadikan Indonesia Lebih Maju Dalam Pengelolaan Kekayaan Rempah Dan Herbal Di Indonesia (Foto: istimewa)

Jakarta, Kutaraja.inews.id - Sejumlah tokoh nasional mendorong terciptanya kemajuan rempah dan herbal di Indonesia agar segera mengambil penting di panggung dunia melalui adanya lembaga seperti Badan Nasional Rempah dan Herbal Indonesia (BANREHI). 

Hal itu disampaikan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) mengenai Badan Nasional Rempah dan Herbal Indonesia (BANREHI) yang dilaksanakan di Auditorium Gereja Pantekosta di Tebet Utara, Jakarta Selatan, pada Kamis lalu (4/7/2024).

Kirdi Putra, salah satu pembicara utama, menekankan bahwa kehadiran BANREHI adalah alat perang yang sangat penting bagi Indonesia. Menurutnya, lembaga ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi nasional tetapi juga mempertahankan warisan budaya bangsa.

“Penting untuk memasukkan pengetahuan tentang rempah dan herbal ke dalam kurikulum pendidikan nasional, sehingga generasi muda bisa memahami dan menghargai kekayaan alam Indonesia sejak dini,” kata penulis dan trainer ini.

Kirdi Putra, menyarankan agar BANREHI perlu disosialisasikan secara luas kepada generasi muda, Bahkan Ia juga mengusulkan agar rempah dan herbal dijadikan gerakan sosial budaya sehari-hari, mirip dengan fenomena K-Pop di Korea. Dengan cara ini, ia percaya bahwa generasi muda akan lebih terlibat dan bangga dengan warisan mereka.

Tokoh lainnya, Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Daniel Tjen, Sp.S., menambahkan bahwa BANREHI dirasa sebagai lembaga yang sangat dibutuhkan oleh negara. Bahkan Ia mengungkapkan bahwa saat ini rempah dan herbal adalah komoditi yang berpotensi besar untuk menghasilkan devisa negara. Namun Sayangnya, potensi ini belum diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

Dr. Daniel Tjen juga menyoroti bahwa organisasi yang peduli terhadap rempah dan herbal saat ini masih bergerak sendiri-sendiri. Dan perlu koordinasi dan sinergi antar organisasi agar tujuan bersama bisa tercapai dengan lebih efektif.

Sementara itu, Prof. Dr. Sangkot Marzuki, M.Sc, Ph.D., D.Sc., berbicara mengenai sejarah rempah dan herbal yang merupakan milik nusantara. Ia mengingatkan bahwa Indonesia kaya akan daerah-daerah penghasil rempah dan herbal, dan kekayaan ini harus dijaga dan dikembangkan untuk kesejahteraan bangsa.

Sementara itu, R.M. Gunawan Sumodiningrat, Prof., Dr., M.Ec., menyatakan dukungannya secara pribadi terhadap BANREHI. Ia menekankan pentingnya diskusi-diskusi lanjutan secara nasional tentang BANREHI agar berbagai aspek dan potensi lembaga ini bisa dieksplorasi lebih dalam.


BARENHI (Badan Rempah Dan Herbal Indonesia Perlu Segara Hadir Sebagai Garda Terdepan Untuk Menjadikan Indonesia Lebih Terdepan Sebagai Negara Yang Kaya Akan Rempah dan Herbal (Foto: Istimewa)

Dalam agenda diskusi tersebut, tercermin antusiasme dan dukungan yang kuat terhadap BANREHI. Para pembicara menyepakati bahwa lembaga ini memiliki peran strategis dalam mengembangkan sektor rempah dan herbal di Indonesia. 

 

Forum Diskusi yang dipandu sekaligus dimoderatori oleh Prof Yudhie Haryono selaku penggagas BANREHI.

 

Di akhir acara, semua peserta sepakat bahwa langkah konkret perlu segera diambil untuk merealisasikan gagasan dan rencana yang telah dibahas. Mereka berharap bahwa BANREHI bisa segera beroperasi secara efektif dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian dan budaya Indonesia.

 

Dengan adanya BANREHI, diharapkan rempah dan herbal Indonesia tidak hanya menjadi komoditi ekonomi yang penting, tetapi juga menjadi identitas budaya yang kuat, membanggakan, dan mendunia.

Editor : T Dani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut